Indo Seks Hot OM Dan Seorang Gadis
Mahasiswi baru mempunyai nama Fenny ini jatuh cinta pada om-om lajang berusia 39 tahun yang tidak lain ialah teman tantenya saat dia berlibur kerumah tantenya. Suatu saat dia disuruh pergi terbit sama Om-om itu, dan Fenny juga rela menyerahkan keperawananya sebab dia telah terlanjur terpukau oleh OM-Om ganteng itu.
Jenuh masing-masing hari di lokasi tinggal saja aku menyimpulkan untuk pergi berlibur ke lokasi tinggal tanteku. Panggil saja aku Fenny usiaku 18 tahun aku gadis muda yang berparas cantik. Badanku kecil mungil rambutku panjang dan berkulit putih. Diusia yang rentan ini aku belum mempunyai seorang pacar. Aku masih jomblo sampai ketika ini.
Tanteku pun suka sekali pergi ke salon mengasuh wajah dan rambut. Lah seluruh hobiku terdapat pada tanteku. Jadi dia sehati bila sama aku udah pas dan sesuai deh.
Tanteku janjian dengan beliau di suatu café untuk membicarakan tentang pekerjaan. Aku ikut petemuan tersebut kenalan dengan lelaki tua yang wajarnya menjadi bapakku. Aku berjabat tangan dengan dia kau menikmati ada sesuatu saat menatap wajahnya. Waktu dia ngobrol sama tanteku pandangan lelaki ini pun terus melihatku. Dia tidak consciousness dengan tanteku, sebab aku dan dia saling berpandangan.
Yang menciptakan aku terpukau kesatu kali saat melihat wajahnya yang ganteng. Namun aku menyaksikan ada tidak banyak uban di rambutnya. Itu tak menyurutkan niatku aku masih tetap terhipnotis dengan om Doni. Setelah berlalu pertemuan dengan tante , om Gerypun pamit pulang. Aku dan tante pun pulang ke rumah. Belum pun sampai lokasi tinggal dia telah chating aku lwat Whatapps aku.
Setelah satu minggu akrab via HP aku juga berniat guna ketemuan dengan om Doni. Aku pergi sendiri saat tante bekerja. Om Doni menjemput aku di gang dekat lokasi tinggal tante.
Lalu aku naik mobilnya dan anda jalan berdua menyusuri sepanjang sudut kota. Berasa jalan dengan bapakku tetapi aku anggap laksana biasa saja.
Kita duduk sejenak menantikan hujan reda walaupun bawa mobil bila hujan binggung pun mau kemana. Akhirnya anda ngobrol seraya ngopi di bar yang udah disediakan resto. Obrolan tersebut hangat ketika om Doni tiba-tiba membelai rambutku. Dia kayaknya sayang deh sama aku tampak jelas kok dari raut wajah dan gaya bicaranya.
Kita pergi jalan lagi om Doni membelokkan mobilnya disebuah penginapan. Wah inginkan ngapain coba kelihatannya ada sinyal-sinyal yang kuat. Aku nurut aja sih inginkan kemana asal sama om Doni . Kita chek-in di kamar no.203 melulu peginapan sih yang urgen kita nyaman. Pikiranku tertuju langsung tentu om Doni inginkan melepas gairahnya.
Gambarnya pun porno seluruh aku semakin berangan-angan. Om Doni terbit dari kamar mandi melulu memakai handuk putih tanpa baju. Dada kekar tidak sedikit sekali rambutnya canggih abis deh om Doni . Dia mendekati aku di sofa lalu anda baca bersama tuh majalah dewasa. Aku kian terangsang saat om Doni mengelus rambut sampai ke telingaku.
Nyaman sekali tiduran dipangkuan om Doni seraya sembari wajahku dan rambutku dielus sama om Doni,
“ini apa sih om yang gerak-gerak? Geli deh om….”
“mau tau nggak apa isinya?”
“apaan sih om inginkan dong buka deh om penasaran nih…”
“sabar dong Win, biar kian gede dulu yah….”
Atau mungkin tersebut kemaluannya om Doni yang semakin membesar ya. Om Doni masih asyik mengelus tubuhku. Tangannya melakukan pembelian dadaku, aku menggunakan kaos ketat tangannya masuk ke dalam. Dia meraba buah dadaku.
Handuknya semakin melorot aku balikkan wajahku tepat di depan penis om Doni . Kemaluan om Doni besar dan menegangkan, aku binggung inginkan ngapain. Dia meminta aku untuk membelai penisnya.
“Emuut dong sayang tentu nikmat deh….” Ucap om Doni.
“iya om…” aku sebetulnya tidak begitu menegrti dengan perkataan dia, tetapi aku memberanikan diri guna memasukkan penisnya ke dalam mulutku.
Sekitar 10 menit aku mengulum penis om Doni perlahan lantas keras. Aku mulai lincah mengulum penis itu. Keluar masuk ke dalam mulutku aku kocok sampai semakin besar. Setelah om Doni merasa puas dia menidurkan aku di ranjang. Aku tertidur diranjang dia membuka bajuku secara perlahan, mulai dari atas sampai celana jeansku.
Lidahnya mendekati putting susuku, mulailah jilatan maut tersebut menjelajahi payudaraku. Lidah panjang Om Doni mulai berputar dan lidahanya menjilati kedua putingku secara bergantian,
“mmmmm….Ouhhhh… Sssssshhh.. OM… aaaaaahhhhh……TErus Om….Ooohhh………om…enak om…..” desah nikmatku dengan gelingsutanya tubuhku kekanan dan kekiri.
Dia unik CD ku sampai-sampai terlepas dan terbukalah memek temebm perawan miliku. Vagina yang merah merekah dengan tidak banyak bulu kemaluan menciptakan om Doni semakin sexy saja. Aku nggak dapat bayangin penis sebesar itu dapat masuk ke dalam memekku yang masih perawan. Tanpa basa basi dia langsung menjilati dan menghisap memekku.
Tubuhku menggelinjang menikmati sensasi seks dari om Doni . Ketika dia terus menjilati memekku tanpa kusadari pantatku terangkat keatas. Sungguh begitu nikmat masing-masing sentuhan yang dia berikan,
“ooohh…Eughhhhh….Aaahhh…om…nikmat om…Sssssssshhh….Oooohhh……” erang nikmatku merasakn jilatan om Doni pada vaginaku.
Sambil terus menjilat dan mengemut puttingku, Om Doni mulai menunjukkan Penisnya dan digesek-gesekan dengan memekku. Itu sungguh spektakuler sensasinya, secara spontan akupun ikut menggerakkan tubuhku dan pantatku naik turun. Benar kata orang-orang bila bersangkutan intim itu ialah surganya dunia.
Puas menggesek-gesekan penisnya pada vagina tembemku, penisnyapun disingkirkan dari hadapan vaginaku. Tadi penis yang menggesek gini berganti tangan OM Doni yang mulai menggantikan posisi penis tadi.
TAngan Om Doni , mulai meraba pada unsur memekku, jari jemarinya sekarang mencoba masuk ke dalam lubang memekku yang merah merekah dan telah becek dengan lendir kental berwarna bening.
“OM… awwww….Sakit om…Uhhhhhhhhhhhhhhh……” erangku kesakitan saat jari Om Doni mengupayakan masuk pada liang vaginaku.
“nikmat apa sakit Win, ini baru jari telunjuk loh belum nanti andai penisku yang masuk, nanti andai penisku masuk tentu lebih nikmat deh sayang….” Ucap om Doni genit sembari terus mengupayakan memasukan telunjuknya pada vaginaku.
Aku tersenyum “suka kan,…?” aku menggerakkan pantatku laksana meledeknya supaya dia lebih bernafsu, kemudian dia menindihku, kurasakan tidak banyak demi tidak banyak kontolnya masuk kememekku. “Oom, besar sekali”, aku menyukainya, kontolnya yang besar bisa membuatku terlena, “ah enak banget oom”. Dia terus menggoyangkan pantatnya dan aku berjuang menandingi gerakannya, namun aku merasa kewalahan.
“Kenapa capek yah?” aku mengangguk, nafasku megap-megap dadaku turun naik. “tapi aku belum ngecret, sebentar lagi yah”, perlahan tapi tentu kontolnya pulang disodok2an kedalam memekku. Goyanganku makin binal membuat dia pun mendesah-desah keenakan.
Mengetahui aku telah mau nyampe lagi, dia menekan-nekan bahuku ke bawah sampai-sampai kontolnya menghujam kian dalam dan memekku kian terasa sesak. Tubuhku bergetar hebat dan jeritanku terdengar, perasaan itu dilangsungkan selama sejumlah saat hingga akhirnya aku terkulai lemas dalam pelukannya.
Aku menghela nafas teralihkan, menggigit jariku sendiri. Sementara pinggulnya dilemparkan ke arahku, mulutnya terus menyemprot atau menjilat bibirku, wajahku menjadi basah tidak hanya dengan keringat tetapi juga dengan air liurnya. Telingaku dan leherku tidak lepas dari jilatan, lalu dia mengangkat tangan kananku dan melipatnya.
Getaran semakin cepat dan akhirnya dia mengerang keras dan pria itu melemparkan dirinya dengan deras ke dalam memekku. “Oh, itu baik untuk menjadi buruk,” kataku. “Ya, Nes, aku benar-benar senang bisa dirahasiakan di sakumu,” jawabnya. “Tetap di sini, Nes, kita akan bermain lagi nanti, aku ingin bercinta dengan diam-diam lagi”. “Yeah yeah, ini akan jadi seminggu, jadi Ines bisa bercinta dengan Oom,” jawabku. Dia mengambil kemaluannya dan berbaring di sampingku. Segera saya tertidur kelelahan.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,